Kamis, 15 November 2012

Pertemuan VI


ALAT SEMPRIT (ALAT SUNTIK)

Bentuk injeksi intravena dan infus dimulai sejak 1670. Namun, Charles Gabriel Pravaz dan Alexander Wood adalah yang pertama untuk mengembangkan sebuah jarum suntik dengan jarum denda cukup untuk menembus kulit pada tahun 1853.
Banyak kesulitan teknis yang dihadapi mereka bereksperimen dengan transfusi darah telah dihapus setelah 1853 oleh penemuan jarum suntik, dengan jarum berongga runcing. Kredit untuk evolusi alat ini berguna universal biasanya diberikan kepada Dokter Alexander Wood (lahir 1817), yang diangkat Sekretaris dari Royal College of Physicians of Edinburgh 1850. Untuk beberapa waktu, Dokter Wood telah bereksperimen dengan jarum berlubang untuk pemberian obat. Akhirnya, dia merasa cukup percaya diri untuk mempublikasikan dalam "The Medical Edinburgh dan Bedah Review" kertas pendek - 'Sebuah Metode Baru mengobati Neuralgia oleh aplikasi langsung Opiat ke Poin Menyakitkan' - di mana ia menunjukkan bahwa metode ini belum tentu terbatas pada administrasi opiat.
Pada waktu yang sama, Charles Gabriel Pravaz dari Lyon membuat jarum suntik serupa yang dengan cepat datang ke banyak digunakan dalam operasi dengan nama 'The Syringe Pravaz'.

Alat semprit adalah alat suntik, alat untuk menyuntik. Dalam bahasa Belanda disebut Injectie Spuit atau disingkat Spuit saja. Dalam bahasa Inggris disebut Syringe, sedangkan dalam bahasa Jerman disebut spritze.
Alat semprit terdari dari tiga bagian, yaitu :
a.    Silinder berskala (barrel)
b.    Tutup, tempat menempel jarum pada ujungnya
c.    Piston dengan pegangan (plunger)
Adapun alat semprit dibuat dari :
a.    Gelas seluruhnya
b.    Gelas + metal (silinder dari gelas, yang lainnya dari metal SS)
c.    Plastik semuanya (umumnya disposable)
d.   Metal seluruhnya (glycerine-spuit)
Macam-macam alat semprit untuk pemakaian khusus yaitu :
a.    Glycerine syringe
Dalam bahasa Belanda disebut dengan nama : Glycerine-spuit. Yang paling banyak dipergunakan adalah yang dibuat dari logam SS (stainless steel), meskipun ada juga yang dibuat dari gelas ataupun plastik. Bentuknya seperti alat suntik biasa, hanya saja kapasitas volumenya yaitu 30 mL, 50 mL, dan 100 mL. Ujung kanule agak melengkung kebawah dan berkepala. Kegunaannya untuk menyemprotkan lavement/clysma melalui anus (dubur). Cairan yang sering digunakan adalah larutan sabun, dan biasanya digunakan kepada pasien yang sukar buang air besar.


b.   Water syringe
Alat suntik ini mempunyai kanule dengan ujung melengkung dengan ujung agak meruncing dan lebih langsing. Kegunaannya untuk menyemprotkan air kedalam lobang gigi yang mau dibersihkan dan akan ditambal. Kapasitas volume alat suntik ini 8mL dan 10mL. Ada yang bahan yang dibuat dari logam semuanya (all metal), ada pula yang silindernya dari gelas dan lainnya dari logam.
  


c.    Ear syringe
Alat suntik ini dibuat dari logam semuanya (all metal). Kapasitas volume alat suntik ini 50mL, 75mL, dan 100mL. Bentuknya ada yang seperti alat suntik biasa, hanya saja ujungnya dipakai kanule khusus untuk telinga. Ada pula yang dilengkapi dengan piring pengaman (protecting disk) yang gunanya agar air yang menyemprot keluar bisa tertahan. Ada yang dilengkapi dengan valve connector yang disebut self filling ear syringe. Kegunaannya untuk membersihkan rongga telinga, atau mengeluarkan binatang insekt yang masuk ke dalam telinga. Ada pula yang terbuat dari karet (bulb). Dalam bahasa Inggris masih termasuk disebut Ear syringe, tetapi dalam bahasa Belanda disebut Oor-Blazer, yaitu untuk menyemprotkan udara ke dalam telinga.
   


d.   Wound and bladder syringe
Alat suntik ini ada yang dibuat dari all metal, ada pula yang dibuat dari gelas + metal (type janet). Kegunaannya untuk membersihkan luka-luka bernanah, borok (ulcers), and untuk menyemprot kandung kencing dengan bantuan catheter. Juga bisa digunakan untuk memberikan cairan makanan melalui stomach tube atau ―feeding tube. Alat suntik ini berkapasitas volume 50 mL, 75 mL, 100 mL, 150 mL, dan 200 mL.



e.    Tuberculine syringe
Alat ini khusus digunakan untuk menyuntikkan tuberculine. Berhubung tuberculine dipergunakan untuk mengetes ada tidaknya/pernah tidaknya terinfeksi penyakit TBC (Reaksi Mantoux Test), maka pernah juga disebut oleh dokter sebagai Spuit Mantoux.



f.     Insulin syringe
Alat suntik ini khusus untuk menyuntikkan insulin. Kapasitas volume alat ini   1mL namun terdapat pembagian skalanya berbeda. Setiap pabrik memiliki skala yang berbeda-beda. Sebagai contoh pabrik Aesculap memberikan skala skala sebelah kiri dalam graduasi 0,1 mL sedangkan disebelah kanannya ekivalen dengan 40 unit per mL. Adapun pabrik Terumo Jepang membuat skala disebelah kiri ekivalen dengan 40 unit per mL, sedangkan di sebelah kanan dengan 80 unit/mL.























                                                                                                                                        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar